Selamat datang dan bergabung dengan Ikbal Bahua Kreatif

Raih masa depan dengan mengedepankan Agama, Etika, Moral, Budaya, IPTEKS dan Kinerja pada setiap Perjalanan Aktivitas Hidupmu

PENYULUHAN PEMBANGUNAN DAN MASA DEPAN BANGSA

SOLUSI MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT : PERTANIAN, SOSIAL DAN KEMANUSIAN, EKONOMI, POLITIK, PENDIDIKAN, HUKUM, AGAMA DAN BUDAYA DALAM MENGISI ERA REFORMASI DENGAN IPTEKS DAN KEMANDIRIAN SERTA SEMANGAT KERJA.

Sunday, November 4, 2007

PENYULUHAN PERTANIAN DALAM MAKNA AGRIBISNIS

Oleh: Mohamad Ikbal Bahua

Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.

Jika ditinjau dari segi falsafah ilmu pengetahuan penyuluhan adalah kegiatan mendidik orang (kegiatan pendidikan) dengan tujuan mengubah perilaku klien sesuai dengan yang direncanakan/dikehendaki yakni orang yang medern. Ini merupakan usaha mengembangkan (memberdayakan) potensi individu klien agar lebih berdaya secara mandiri (Asngari, 2003).

Jika ditinjau dari segi fungsinya penyuluhan adalah menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut. Dengan demikian, penyuluhan dengan para penyuluhnya merupakan penghubung yang bersifat dua arah
(two way traffic) yaitu,
seperti yang dikemukakan oleh Setiana (2005) antara lain :

1. Pengetahuan yang dibutuhkan petani dan pengalaman yang biasa dilakukan oleh petani.
2. Pengalaman baru yang terjadi pada pihak para ahli dan kondisi yang nyata dialami petani

Dari segi makna agribisnis penyuluhan pertanian merupakan suatu sumber informasi bagi petani untuk meningkatkan usahataninya baik subsistem hulu, subsistem usahatani
, subsistem hilir (pengolahan) dan subsistem penunjang. Pambudy (2003) menyatakan bahwa, penyuluhan pertanian menjadi sangat penting dalam perannya sebagai jembatan bagi golongan ekonomi lemah. Penyuluhan diharapkan dapat menghasilkan sumberdaya produksi , modal kerja, prasarana pokok disamping layanan umum lain yang dibutuhkan golongan penduduk miskin agar dapat turut serta dalam kegiatan ekonomi.

Sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan dan memajukan pembangunan pertanian, maka peran penyulahan pertanian dalam makna agribisnis merupakan suatu tujuan pembangunan pertanian jangka panjang dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berorientasi pada peningkatan produksi usahatani dan nilai tambah produksi hasil pertanian. Ini dapat dilakukan jika petani memperhatikan, hal-hal sebagai berikut:

1.
Better farming, yaitu petani yang mau dan mampu mengubah cara-cara usahataninya dengan cara yang lebih baik.
2.
Better bussiness, berusaha yang lebih maju dan lebih menguntungkan, yaitu petani yang mau dan mampu menjauhi para pengijon, lintah darat, dan melakukan teknik pemasaran yang benar.
3.
Better living, petani dapat hidup lebih baik dan mampu menghemat, tidak berfoya-foya dan setelah berlangsungnya masa panen, petani bisa menabung, bekerjasama memperbaiki kesehatan lingkungan, dan mampu mencari alternatif lain dalam usahatani, misalnya dengan mendirikan industri rumah tangga yang lain dengan mengikutsertakan keluarganya guna mengisi kekosongan waktu selama menunggu masa panen berikutnya.

Ditegaskan oleh Slamet (2003) bahwa sistem penyuluhan pertanian Indonesia yang ada sekarang telah terbukti dapat mengatarkan petani untuk mampu menghasilkan bahan pangan dalam jumlah yang cukup bagi seluruh kebutuhan nasional. Jika pada masa mendatang penyuluhan pertanian diharapkan dapat mengantarkan petani Indonesia mempertahankan kondisi swasembada pangan dan sekaligus mengantarkan petani dapat berproduksi secara mandiri dan meningkatkan kualitas hidupnya seperti tercakup dalam pengertian tentang perlunya tercipta pertanian yang tangguh. Dengan demikian tujuan penyuluhan pertanian tidak hanya membuat petani mampu berproduksi sampai pada tingkat yang mencukupi kebutuhan nasional, tetapi tingkat produksi itu harus dicapai secara mandiri (tanpa subsidi atau dengan subsidi minimal) dan sekaligus membuat tingkat kesejahteraan petani meningkat dengan lebih nyata dalam konteks pembangunan nasional.

Peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan nilai tambah dan produksi usahatani seperti apa yang diharapkan dalam tujuan penyuluhan pertanian tersebut dapat dilakukan dengan memberikan suatu inovasi teknologi agribisnis kepada petani (klien) yang dimulai dengan bimbingan dalam penyediaan sarana produksi pertanian, bimbingan dalam pengelolaan usahatani, bimbingan dalam pengolahan usahatani serta menjembatani keperluan petani dengan berbagai unsur penunjang usahatani seperti usaha penyediaan skim kredit, pemasaran, dan lain-lain. Sehingga akan tercipta petani yang mandiri dan berjiwa enterpreneurship yang berdasarkan makna tujuan penyuluhan pertanian yang bermakna agribisnis.....

Sumber Rujukan :
1. Asngari, P.S. 2003.
Pentingnya Memahami Falsafah Penyuluhan Pembangunan Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat. IPB Press.

2.Pambudy, R. 2003.
Penyuluhan Dalam Sistem dan Usaha Agribisnis : Strategi Pengembangan Modal Manusia Indonesia. IPB Press.

3. Setiana, L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia.

4. Slamet, M. 2003.
Penyuluhan Pertanian Dalam Proses Tinggal Landas. Makalah dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. IPB Press.






2 comments:

ikbal bahua notes said...
This comment has been removed by the author.
Saung Tani said...

Sekarang ini penyuluhan seperti terjebak hanya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas semata terutama bahan pangan (padi). Padahal kalau kita berpikir secara agribisnis sebenarnya ini kurang tepat, sebaiknya penyuluh harus berani memberikan kebebasan kepada petani untuk memilih komoditas apa yang mereka tanam yang penting menguntungkan dan dapat memberikan pendapatan mereka.
Sekedar sharing saja. Trimakasih dan salam sukses.